Satuan Pendidikan :
SMA Negeri 3 Kota TangSel
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : XI (Sebelas)/ 1 (Satu)
Materi Pokok : Tuhan Pedoman Hidup Keluarga
Alokasi Waktu : 1x Pertemuan (3 X 45 menit)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran Agama yang di
anutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsive dan pro aktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian, dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis, pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah
konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi
Dasar 1
1.1 Mengakui peran Allah dalam kehidupan keluarga
2.1 Mengembangkan perilaku tanggung jawab sebagai wujud dari pengakuan
terhadap peran Allah dalam kehidupan keluar
3.1 Menjelaskan peran Allah dalam kehidupan keluarga
4.1 Bersaksi tentang peran Allah dalam keluarganya
3.1 Menjelaskan peran Allah dalam kehidupan keluarga
4.1 Bersaksi tentang peran Allah dalam keluarganya
Indikator
• Menjelaskan pengertian dan bentuk keluarga
• Menguraikan fungsi keluarga
• Menguraikan fungsi keluarga
• Mengungkapkan peran Allah
dalam kehidupan keluarga
• Menghayati dan memaknai peran
Allah dalam kehidupan keluarga dengan menjunjung tinggi
nilai kristiani
• Menuliskan dan menyampaikan kesaksian pribadi tentang peran Allah dalam
kehidupan keluarga peserta didik
nilai kristiani
• Menuliskan dan menyampaikan kesaksian pribadi tentang peran Allah dalam
kehidupan keluarga peserta didik
C. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti
serangkaian pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Menyebutkan
pengertian Tuhan Pedoman Hidup Keluarga .
2. Menjelaskan
defenisi keluarga kecil dan besar.
3. Merumuskan
pengertian keluarga dari sudut pandang Alkitab.
4. Menjelaskan
tujuan keluarga sebagai karya Allah bagi visi-Nya yg kekal.
5. Mengklasifikasikan
nilai-nilai kristiani yang dapat digunakan sebagai filter dalam
membangun keluarga seperti kehendak
Allah.
6. Mengidentifikasi tugas dan tanggungjawab anggota
keluarga terhadap keluarga masing2.
D. MATERI
PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Tuhan Pedoman Hidup Keluarga
2. Contoh-contoh
keluarga dalam Alkitab yang membuat Allah sebagai kepala
3. Pengertian
Allah membentuk dari sudut pandang Alkitab
4. Tujuan
berkeluarga sebagai rencana Allah bagi
manusia.
5. Tugas
dan tanggujawab anggota keluarga terhadap keluarga masing-masing.
6. Klasifikasi
nilai-nilai kristiani yang dapat digunakan sebagai filter dalam menghadapi
Tantangan dan pergumulan keluarga.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : secara ilmiah
Model : Mencari / Penemuan , secara mandiri Discovery Learning
Metode : Diskusi, observasi, wawancara
F. SUMBER
BELAJAR
1. Buku siswa:…
2. Buku referensi:
Alkitab, Buku pujian, Keluarga Krsten, Rumah tangga harmonis,
Selamatkan pernikahan sebelum
pernikahan itu dimulai
3. Situs
internet:… Video “kehadiran Allah”
4. Lingkungan
sekitar: alam
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media :
Salah satu kasus yang melibatkan keluarga,
dari Harian kompas, dan kompas.com.
2. Alat dan
Bahan :
Infokus
H. LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (20 menit )
1. Berdoa
dan bernyanyi bersama dari KJ. 337 “Berbahagia tiap rumah tangga” dipimpin
oleh peserta didik.
2. Guru
membagikan materi “Bertumbuh Menjadi Dewasa" (Kurikulum 13) Allah membentuk
Keluarga” kepada peserta didik.
Keluarga” kepada peserta didik.
3. Peserta
didik diberitahu tentang tujuan, indikator dan topik pembelajaran.
4. Apersepsi:
Guru menanyakan kepada siswa tentang hubungan keharmonisan keluarga
dengan kualitas rohani keluarga
5. Peserta didik membentuk kelompok dengan
anggota 4 orang, masingmasing kelompok
Membaca dan merenungkan Kejadian 2:18- 25.
B. Kegiatan inti (90 menit )
1. Mengamati
- Peserta didik membaca
dan menyimak (merenungkan) nats Alkitab dari Kejadian 2:18-
25 dan mengaitkannya dengan tanggungjawab
anggota keluarga terhadap Tuhan.
b. Menanya
- Guru memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apa dan bagaimana
peranan dan tujuan Tuhan Pedoman Hidup Keluarga .
c. Mengumpulkan
data/Mengeksplorasi
- Dalam kelompok
masing-masing peserta didik diminta menemukan dan mengumpulkan informasi
tentang masalah yang sering dialami oleh sebuah keluarga, contoh-contoh kasus
yang melibatkan keluarga, keluarga yang berhasil mengatasi konplik/hambatan
sehingga meraih sukses dalam segala hal. Pengertian keluarga Kristen sesuai
presfektif Iman Kristiani dan sudut pandang Alkitab,
d. Mengasosiasi
- Peserta
didik menghubungkan nilai-nilai kristiani yang ditemukan dalam Alkitab dengan pola
hidup kelurga dalam hidup sehari-hari dan cara memenuhi panggilan terhadap manusia
yang ada di sekitarnya. Setelah itu setiap siswa menilai atau menyimpulkan cara
berelasi orang Kristen yang perlu diperbarui dan yang perlu dilanjutkan dan
disempurnakan supaya lebih actual dengan kebutuhan manusia untuk hidup bersama
sebagai sebuah komunitas sosial sekaligus religius.
e. Mengomunikasi
- Perserta didik diberikan kesempatan
secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusi dan perenungan dari Kejadian 2
:18-25, baik firman yang tersurat dan yang tersirat sehingga setiap siswa
memiliki pemahaman pribadi tentang pergumulan sekaligus tanggungjawab orang tua
didalam keluarga sekaligus mengkaji perlengkapan yang perlu mereka miliki dan
persiapan diri baik dari segi rohani, jasamani serta ekonomi sebelum masuk
dalam lembaga pernikahan dikemudian hari. Peserta didik diminta mendata bentuk karakter
kristiani apa yang harus ditunjukkan setiap keluarga kristiani sebagai orang
memahami Tuhan sebagai arsitek keluarga sehingga perlu dijaga dan dikembangkan,
lalu mengemukakan hasil diskusi tersebut di hadapan peserta didik lainnya.
3. Penutup (10
menit)
a. Guru
memberikan tugas kepada peserta didik untuk menulis kajian dan refleksi
terhadap
kasus pembunuhan gadis kecil Engeline
yang terjadi di Bali menurut presfektif setiap
siswa dan dipresentasikan pada pertemuan
berikutnya.
b. Menyanyikan
kembali Berbhagia tiap rumah tangga, ayat ke 3.
c. Berdoa
bersama sebagai penutup yang dipimpin oleh guru .
Penilaian
Penilaian merupakan suatu kegiatan pendidik yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar
peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran tertentu. Penilaian kelas dilaksanakan
melalui berbagai cara,
seperti
penilaian unjuk
kerja (performance), penilaian
sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test),
penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui
kumpulan hasil kerja/karya peserta didik
(portfolio),
dan penilaian diri. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan
alat atau instrumen berikut:
1. Penilaian
Untuk
Kerja
1.1. Daftar Cek
(Check-list)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek
(baik-tidak baik). Dengan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh
nilai.
Contoh
Format Penilaian
Praktek
Doa
Nama peserta didik :
Kelas :
No.
|
Aspek
yang Dinilai
|
Baik
|
Tidak Baik
|
1.
|
√
|
√
|
|
2.
|
|||
3.
|
|||
4.
|
|||
5.
|
1.2. Skala Penilaian
(Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten.
Contoh Rating Scale
5 = Jika peserta didik dapat ditetapkan sangat baik
4 = Jika peserta didik dapat ditetapkan baik
3 = Jika peserta didik dapat ditetapkan cukup
2 = Jika peserta didik dapat ditetapkan kurang
1 = Jika peserta didik dapat ditetapkan sangat kurang
2. Penilaian
Sikap
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif,
( Perasaan ). Kognitif (keyakinan
seseorang mengenai objek ) dan konatif (kecenderungan untuk
berperilaku atau
berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan
dengan kehadiran objek sikap.
Sebab itu yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Sikap terhadap materi pelajaran
b. Sikap terhadap pendidik/pengajar
c. Sikap terhadap proses pembelajaran
d. Sikap berkaitan dgn nilai atau norma yg berhubungan dengan materi pelajaran.
Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan
dengan mata pelajaran.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik yang antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
2.1. Observasi Perilaku
Pendidik dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta
didik selama di sekolah.
Berikut contoh format buku catatan harian. Buku Catatan Harian Tentang Peserta Didik
Nama sekolah
:
Mata Pelajaran :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Nama Pendidik :
Contoh isi Buku Catatan Harian Hari : Tanggal
:
Nama peserta didik :
Kejadian :
Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan
daftar cek yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu.
2.2. Pertanyaan Langsung
Apakah kamu setia berdoa dan membaca Alkitab?
a. Ya b. Tidak
Apa alasanmu?:
2.3. Laporan
Pribadi
Melalui laporan pribadi,
peserta didik
diminta
membuat
ulasan yang
berisi pandangan
atau tanggapannya tentang
suatu masalah, keadaan, yang menjadi objek sikap/minat. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangan tentang buah roh dan aspek yang mana dari buah yang dapat dan belum dapat kamu terapkan dalam sikap hidup. Jelaskan alasan, mengapa?
3. Penilaian
Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta
didik tidak selalu merespons dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
3.1. Memilih
jawaban,
yang
dibedakan
menjadi:
1) Pilihan
ganda
2) Dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
3) Menjodohkan
4) Sebab-akibat
3.2. Mensuplai jawaban, dibedakan menjadi:
1) Isian atau melengkapi
2) Jawaban singkat atau pendek
3) Uraian
Dalam menyusun
instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan
hal- hal berikut. Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji:
a. Materi,
misalnya kesesuian
soal
dngn kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada Kurikulum.
b. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
c. Bahasa,
misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat
yang menimbulkan penafsiran ganda.
Contoh Penilaian Tertulis
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : XI/1
Mensuplai jawaban singkat atau pendek:
1. Sebutkan maksud Tuhan Pedoman Hidup Keluarga yang terkandung dalam teks Alkitab!
2. .................................. Cara Penskoran
Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan/ditetapkan guru. Semakin lengkap dan tepat jawaban,
semakin tinggi perolehan skor.
4. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Dalam penilaian proyek ada 3 (tiga)
hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik,
mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian
dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan
tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
c. Keaslian
Proyek yg dilakukan
peserta
didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik terhadap proyek peserta didik. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.
Untuk itu, perlu ditetapkan hal-hal yang
perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan menyiapkan laporan tertulis.
5. Penilaian
Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan
peserta didik membuat seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik,
plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian, yaitu:
a. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan,
menggali, dan mengembangkan
gagasan, dan mendesain produk.
b. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
c. Tahap penilaian produk (appraisal),
meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai
kriteria yang ditetapkan. Penilaian produk biasanya
menggunakan cara holistik atau analitik.
• Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria
yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
• Cara holistik,
yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, dilakukan pada tahap appraisal.
6. Penilaian
Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi
yang menunjukkan
perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta
didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.. Dengan
demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, renungan,
lukisan, resensi
buku/ literatur, laporan penelitian, dan sinopsis.
Penilaian
Diri (Self assessment)
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik dimintauntuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses
dan tingkatpencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata
pelajaran tertentudidasarkan atas
kreteria atau acuan yang
telah disiapkan. Penilaian diri dilakukanberdasarkan
kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian dirioleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
• Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
• Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
• Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.
• Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
• Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
• Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian
terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Contoh Format Penilaian Diri
Berdasarkan buah Roh yang tertulis dalam Kitab Galatia 5:22-23, nilailah
dirimu sendiri. Apakah kamu telah mengalami pembaharuan hidup sebagai
hasil pekerjaan Roh Kudus sebagaimana tertulis dalam Kitab Galatia 5:22- 23? Tuliskan secara jujur.
No.
|
Buah Roh
|
Diri Saya
|
|||
Tidak Pernah
|
Jarang
|
Seringkali
|
Selalu
|
||
1
|
Kasih
|
||||
2
|
Sukacita
|
||||
3
|
Damai sejahtera
|
||||
4
|
Kesabaran
|
||||
5
|
Kemurahan
|
||||
6
|
Kebaikan
|
||||
7
|
Kesetiaan
|
||||
8
|
Lemah lembut
|
||||
9
|
Penguasaan diri
|
Contoh Penilaian Afektif
Lampiran
Nama kelompok
|
No
|
Nama siswa
|
Asfek yang Dinilai
|
Skor
|
Nilai
|
Ket
|
||||
disiplin
|
Kerja sama
|
jujur
|
Kese
suaian
|
Kemampuan menanggapi
|
||||||
Bapak
|
1
|
|||||||||
2
|
||||||||||
3
|
||||||||||
4
|
||||||||||
5
|
||||||||||
Ibu
|
6
|
|||||||||
7
|
||||||||||
8
|
||||||||||
9
|
||||||||||
10
|
||||||||||
Anak
|
11
|
|||||||||
12
|
||||||||||
13
|
||||||||||
14
|
||||||||||
15
|
No
|
Jenis Penilaian
|
Pelaku
|
Waktu
|
1
|
Penilaian otentik
|
Guru
|
Berkelanjutan
|
2
|
Penilaian diri
|
Siswa
|
Tiap kali sebelum ulangan harian.
|
3
|
Penilaian projek
|
Guru
|
tiap akhir bab atau tiap
tema pelajaran
|
4
|
Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan)
|
Guru
|
terintegrasi dengan proses pembelajaran
|
5
|
Ulangan Tengah dan Akhir Semester
|
Guru (di bawah koord. satuan
pendidikan)
|
Semesteran
|
6
|
Ujian Tingkat Kompetensi
|
Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah)
|
Tiap tingkat kompetensi yang tidak
bersamaan dengan UN
|
7
|
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
|
Pemerintah
|
Tiap akhir tingkat kompetensi (yang
bukan akhir jenjang sekolah)
|
8
|
Ujian Sekolah
|
Sekolah (sesuai dengan peraturan)
|
Akhir jenjang sekolah
|
9
|
Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir
jenjang satuan pendidikan.
|
Pemerintah (sesuai dengan peraturan)
|
Akhir jenjang sekolah
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar