Always

*Amsal 20:6. Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah yang menemukannya*?.

Baik hati dan setia dua sifat mulia yang diharapkan ditunjukkan setiap manusia. Baik hati memerlukan konsistensi, bukan hanya sekali kali. Sementara setia merupakan bukti dari konsistensi. Musim boleh berganti, hambatan boleh berbagai bentuk dimensi. Rezeki boleh berfluktuasi, tetapi aku setia selalu. Aku setia sebab aku adalah orang benar, yakni orang yang dibenarkan oleh Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Setia. Sifat baik hati dan setia merupakan dwi tunggal perilaku yang tidak boleh terpisah. Semua calon penghuni Sorga wajib menunjukkan kebaikan yang setia dan kesetiaan untuk setiap kebaikan. Sekali kali setia tak ada guna. Sekali kali jadi orang baik juga tak ada makna. Tuhan menuntut kontiniutas. Berbeda dengan calon warga Neraka. Mereka berpura pura jadi orang baik dan berpura pura setia. Suka berkamuplase berkontekstualisasi. Disaat tertentu dia menyelam bagai kapal selam. Salam kanan salam kiri, senyum sana senyum sini. Namun saat dirasa semua sudah aman dia tampil kepermukaan. Dia tampil hampa malu dan nihil cinta kasih. Tebar fitnah, umbar dusta adu domba. Sok penting dan sok kuasa. Muka garang kata kasar mata congkak, merusak persekutuan. Saudara, waspadalah!! Tidak ada guna bersikap pura pura. Hidupmu merana, hatimu susah, ditinggal teman dilupakan kawan. Hiduplah jadi berkah!! Hatimu tenang, perasaanmu enjoy ditunggu kawan untuk segera ketemuan, makan prasmanan. Milikilah hidup benar dan tampil sebagai orang benar. Tampil asli apa adanya. Menawan walau kurang rupawan. Bersahaja walau memiliki banyak hal. Setiap orang yang membuka hati untuk dibenarkan Kristus pasti berubah. *Dia diberkati dan jadi berkat, selalu*. Haleluya, Gbu always